Saturday, January 29, 2011

Ayo Menanam Toga!

            Pada tanggal 29 Januari 2011, Greenish mengadakan kegiatan mingguan. Kali ini anggota Greenish bersama-sama menanam tumbuhan toga di taman SBI SMA Negeri 5 Surabaya. Kegiatan ini dimulai pukul 10.30 pagi sampai 12.10 siang. Apa itu tanaman toga? Tanaman toga adalah macam-macam tanaman yang berfungsi sebagai obat-obatan keluarga. Karena itu, toga disebut juga tanaman obat-obatan. Toga yang ditanam bermacam-macam, yaitu laos, jahe, kunci, kencur dan serai.





            Menanam toga sebenarnya tidak susah, asal kita tahu caranya. Greenish memberikan tips supaya setiap orang bisa mempraktekkannya dirumah, supaya bumi kita tetap sehat :)

Tahapan-tahapan dalam menanam toga :

1.     1. Siapkan sekop untuk menggali tanah.
2.     2. Tanah digali hingga kedalaman 1 telapak tangan.
3.     3. Kemudian galian ditutup.
4.     4. Setelah sekitar seminggu, kuncup akan tumbuh.

Catatan : Jika ingin menanam toga dalam jumlah banyak, jangan lupa jarak tiap tanaman toga adalah 2 jengkal.

Dokumentasi saat Greenish menanam toga :




Sunday, January 23, 2011

Batubara Mematikan!

DO YOU KNOW ?

Batubara sebagai bahan bakar telah digunakan  sejak berabad-abad yang lalu. Pada awalnya , batubara mengubah sejarah dunia modern dengan mendorong Revolusi Industri di Inggris, sejak itu batubara tak berhenti mengubah wajah dunia dengan berbagai jejak kerusakan yang ditinggalkannya. Sepanjang siklus pemanfaatannya batubara  menimbulkan kerusakan yang tak dapat diperbaiki pada bumi dan manusia di dalamnya. Siklus hidup batubara mulai dari bawah tanah hingga ke limbah beracun yang dihasilkannya, biasanya disebut sebagai rantai kepemilikan. Rantai kepemilikan ini memiliki tiga rantai utama—penambangan, pembakaran, sampai ke pembuangan limbahnya. Setiap bagian dari rantai ini, menimbulkan daya rusak yang harus ditanggung bumi dan manusia didalamnya.

Penambangan batubara

Penambangan batubara mengakibatkan meluasnya penggundulan hutan, erosi tanah, kehilangan sumber air, polusi udara, dan rusaknya keutuhan sosial masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pertambangan. Penambangan batubara besar-besaran mengikis habis tanah, menurunkan tingkat permukaan air, dan menghasilkan jutaan ton limbah beracun,serta menggusur masyarakat adat dari tempat hidupnya dari generasi ke generasi sepanjang puluhan tahun bahkan ratusan tahun.
Kerusakan lingkungan yang terjadi di Pulau Kalimantan, saat ini, adalah fakta hidup dan bukti empiris tak terbantahkan dari begitu dasyatnya kerusakan yang diakibatkan oleh pertambangan batubara.

Pembakaran batubara dan ancaman terbesar terhadap iklim kita

Pembakaran batubara meninggalkan jejak kerusakan yang tak kalah dasyat. Air dalam jumlah yang besar dalam pengoperasian PLTU mengakibatkan kelangkaan air di banyak tempat. Polutan beracun yang keluar dari cerobong asap PLTU mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar. Partikel halus debu batubara adalah penyebab utama penyakit pernapasan akut, merkuri perusak perkembangan saraf anak-anak balita dan janin dalam kandungan ibu hamil yang tinggal di sekitar PLTU. Dan yang tak kalah penting, pembakaran batubara di PLTU adalah sumber utama gas rumah kaca penyebab perubahan iklim seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan metana yang memperburuk kondisi  iklim kita.

Pertambangan batubara yang ditinggalkan dan limbah pembakaran batubara

Jejak kerusakan yang ditinggalkan oleh batubara tidak berhenti di saat pembakarannya. Di ujung rantai kepemilikannya, terdapat pertambangan batubara yang ditinggalkan setelah dieksploitasi habis, limbah pembakaran batubara, dan hamparan alam yang rusak tanpa pernah akan bisa kembali seperti sediakala.
Pertambangan yang ditinggalkan pasca dieksploitasi habis, meninggalkan segudang masalah untuk lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Lubang-lubang raksasa, drainase tambang asam, dan erosi tanah hanya sebagian dari masalah. Hamparan alam yang rusak adalah adalah kondisi permanen yang tak akan pernah pulih , sekeras apapun usaha yang dilakukan untuk mengembalikannya.
Limbah pembakaran batubara sangat beracun, dan membahayakan kesehatan masyarakat, tembaga, cadmium dan arsenic adalah sebagian dari zat toksik yang dihasilkan dari limbah tersebut, yang masing-masing memicu keracunan, gagal ginjal, dan kanker.
Setiap rantai dalam siklus pemanfaatan batubara meyumbangkan kerusakan yang diakibatkan oleh energi kotor ini—masing-masing dengan caranya sendiri. Kerusakan ini nyata dan mematikan.

Harus ada upaya untuk keluar dari ketergantungan energi kotor ini, batubara yang mematikan!

Source : http://www.greenpeace.or.id

Join Us

(Group) on Facebook.com

Quote


"Tidak perlu melihat masa lampau dengan penyesalan
atau masa depan dengan ketakutan 
tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran"
Alief Waitupu - XII Aksel 2010 - 2011
SMAN 5 Surabaya

For Better Environment

"Jadikan lingkungan yang lebih baik sebagai bagian dari cita-cita kalian"
-Seminar Tunas Hijau-

Dare Your Self

Mata Air

Saturday, January 22, 2011

Bike to school

Setiap hari sabtu, kini Vava (salah satu anggota Greenish) dan teman-temannya melakukan kegiatan "Bike to school".


apa itu Bike to school ? sepeti namanya, kegiatan ini yaitu bersepeda dari rumah masing-masing menuju ke SMAN 5 Surabaya.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi polusi-polusi di jalan raya dan mengatasi perubahan iklim. Maka dari itu teman-teman, akan lebih baik jika kita juga bisa ikut mensukseskan kegiatan ini. 

Bike to school :

Do You Know ?

“Meningkatkankesadarangenerasi mudaakan konsumsienergi,membantuuntuk menghasilkan perubahan dimasa depan. Anak-anak memiliki peran kunci dalam mengurangi konsumsi energi karena mereka akan berada di antara para pembuat keputusan dalam 30 tahun ke depan. Berfokus pada pencahayaan, yang mencakup hingga15% dari penggunaan listrik dirumah, ini adalah cara untuk terlibat dan mendidik mereka.”





Pada akhir 2009, Tim Holley membuat suatu rancangan yang bernama “Tio”. Tio adalah lampu yg berbentuk seperti hantu, “Light Switch Ghost”, yang sering disebut di dunia internet. Tio memberikan visualisasi kepada anak-anak tentang berapa banyak energi yg telah digunakan dengan meninggalkan lampu menyala terlalu lama. Ketika pertama kali dinyalakan lampu ini akan berwarna hijau dan tersenyum. Jika lampu dibiarkan selama lebih dari empat jam,ia akan berubah warna menjadi kuning dan terlihat terkejut. Dan jika Anda berani untuk meninggalkan lampu ini selama lebih dari delapan jam,lampu akan berubah menjadi warna merah mengamuk,lengkap dengan mulut frowny dan mata marah.


Tujuan utama dari Tim Holley adalah konservasi energi. Dan awal dari konservasi energi adalah pendidikan dini. Pendidikan tentang lingkungan yang akan diberikan kepada anak akan membiasakan anak untuk menghemat energi. Dengan ide yang inovatif, penyampaian yang menarik, penghijauan dengan cara yang berbeda dapat diterapkan di setiap rumah.


Tio dari Tim Holley juga menyediakan sebuah aplikasi web yang memungkinkan anak untuk melacak performa pencahayaan-penggunaannya dari waktu ke waktu. Tio penggunaan pencahayaan berkaitan dengan topik yang bermakna bagi anak: bagaimana energi mempengaruhi pohon, hewan dan lingkungan setempat. Hal ini tidak hanya membuat konsumsi energi lebih dimengerti anak, tetapi juga menunjukkan efek penghematan energi pada kehidupan mereka. Hal ini melibatkan anak-anak untuk memberikan kontribusi pribadi untuk mengurangi konsumsi energi.




Informasi lengkapnya : www.timholley.de
www.onzo.com